bintang di flores



BINTANG DI TANAH BUNGA

bajawa 12 september 2013,
hari ini merupakan hari pertamaku menginjakan kaki di tanah bungga ini, pasir putih yang kulihat dari atas yang mementang dari pesawat sangat indah. Ende sudah menyambut kami dengan panasnya suasana yang berbukit- bukit. hari ini saatnya kami menempuh jarak 4 jam untuk sampai ke kota Ngada. perjalanan darat pun kami lakukan. Banyak diantara kami yang mabuk karena jalam yang berkelok-kelok sampai di bajawa.
Sore ini kami akhirnya sampai di tanah lembab dan dingin yang diberi nama bajawa. hotel kambera sebagai saksi kedatangan kami yang sekaligus sebagai ajang perpisahan pendahulu kami dengan tanah flores.
Ini merupakan malam pertama kami, dingin yang kami bayangkan ternyata berbeda. Dingin yang terasa sampai menusuk ketulangku. dinginya kota wonosobo kurang dingin daripada dinginya kota bajawa yang super dingin. lima belas derajat dingin itu sampai paruparuku.
Malam telah kulalui, hari bergantii pagi. Hari ini jadwalku adalah bertemu dengan kepala dinas untuk pembagian penempatan mengajarku. Bis negara sudah menjemput kami, kami tidak sabar untuk naik dan sembari bertanya, mau dibawa kemana kami.
Kepala dinas kami sudah menyambut kami, Vinsensius Milo namanya. Sosok yang gagah berani menjadi bahu kami menjadi pejuang pendidikan di daerah terpencil. Dengan suara yang lantang dan dengan suguhan kopi panas akhirnya acara pembukaan pembekalan kami usai. fransiskus tanggi sebagai wakasek SMK N BAJAWA UTARA menjemputku dengan bangganya . Supra Fit beliau menjadi saksi kedatanganku di desa Inegena dusun perawea kecamatan bajawa utara.
hari ini aku mendapat teman baru lagi namanya Bernadus Buti, panggilanya pak Beni. Ternyata oleh kepala sekolah, pak beni menjadi orang tua asuhku disana.
Malam yang ku takutkan akhirnya terjadi,malam ini tidak ada lampu dan listrik di tempat kami. Rasa kangenpun tidak tertahankan, namun apa daya sinyal tidak ada. Keluarga di kampung sangat kurindukan, apalagi sang kekasih yang dijawa senang tiasa merelakanku merantau di pulau sebrang. Hanya kopi panas yang menemaniku malam ini dengan satu batang surya yang ada di tangan . Tampa kusadari aku menatap langit di atas kepalaku. Subhanalah , langit ternyata terang sekali. ribuan bintang yang ku bayangkan hanya dalam mimpi ternyata nyata dan ada di tanah ini. Garis sungai bintang pun terlihat jelas. Aku bayangkan aku sedang menjadi astronot yang bisa menikmati indahnya galaksi yang ada di bumi.
Batara Aku Rindu Kamu

0 komentar: