Mendidik dengan menggoreskan hati
Anak anak sangat ceria hari ini , wajar saja ini adalah
hari pertama masuk setelah dua minggu masuk sekolah. Dengan riuh dan gembiranya
mereka mencium tangan para guru guru di dalam kantor. Sampai saatnya murid
murid menyapa dan menyalami aku, dengan semangat mereka bersalaman denganku . Namun
ada hal yang aneh pada hari ini,murid murid memaksa agar aku masuk kelas mereka
serambi mereka berkata “ kami rindu pak guru mengajar di kelas”. Sesaat aku berfikir
kenapa murid-muridku berkata demikian,mungkin karena aku sangat baek kepada
siswa atau mungkin ada sesuatu yang akan ditanyakan kepadaku.
Jam pertama sehabis upacara aku masuk dalam kelas impian
kita. Sesaat aku masuk yang kutanyakan kenapa menginginkan saya untuk masuk
dalam kelas ini, ternyata mereka tidak sabar untuk menceritakan loncatan hidub
dalam diri mereka pada saat liburan yang telah usai. Sebelum mereka bertanya
aku bertanya apa yang akan mereka ceritakan, mereka berkata akan memberikan
kejutan cerita pada hari ini. Kelasku adalah kelas yang penuh inspirasi, banyak
anak-anakku yang bekerja pada masa liburan untuk mendapatkan uang untuk
membayar uang sekolah. Dalam cerita anak anaku banyak kesan kesan yang aku
dapatkan. Kebanyakan dari siswaku bercerita tentang bagaimana mereka mengisi
liburan ini dengan antusias . Kebanyakan dari mereka mengisi liburan dengan bekerja dan mengaplikasikan ilmu yang guru
guru berikan, maklum saja sekolah kami adalah sekolah kejuruhan jadi ilmu yang
diberikan adalah yang siap dalam dunia kerja.
Dikelas ini saya memberikan apresiasi bagaimana tentang perjuangan anak anak. Di dalam hati
saya sangat bersyukur atas motivasi dan dukungan selama ini ada hasilnya. Karena
pada hakikatnya yang saya ajarkan adalah bukan semata mata bagaiman saya mentrasfer ilmu kita kepada anak didik. Akan tetapi
bagaimana saya telah merasuk dan menggoreskan hati mereka agar mereka biasa dan
berani menghadapi tantangan masa depan.
0 komentar:
Post a Comment