Slilit sang Guru



Jancuk kata orang jawa timur, kata itu yang pertama keluar dari murut sang Guru. Tidak jelas apa yang di guraukan oleh sang guru, namun menurutnya ada slilit yang menempel pada giginya. Slilit sama sekali tidak penting bagi orang lain, namun bagi seorang guru slilit sangat mengganggu dalam kegiatan mengajarnya. Slilit pernah memusingkan sang guru ketika membacakan teks Proklamsi di depan siswanya dan slilitnya masih di gigi.

Para siswa pun terperangga dan sedih namun lucu  melihat sang guru menahan sakit sambil membacakan teks Proklamasi. Perasaan guru pun menjadi tidak karuan, hal kecil akan berdampak terhadap sesuatu yang bersifat besar dan inti. Guru pernah juga menangis dan stress ketika salah satu muridnya ada yang masuk penjara karena mencuri HP. Dia selalu menangis dalam tidurnya, guru merasa bersalah karena tidak bisa mendidik siswanya dengan baik.

Istri sang guru tertawa melihat suaminya lebai dan menangis. Guru tersebut selalu berdoa dan menghawatirkan muridnya. Guru mengintrospeksi dirinya terhadap prilaku yang dilakukan muridnya, ‘Apa yang ku lakukan sehingga siswaku melakukan itu’ apakah aku kurang baik dan dan menjadi contoh yang jelek buat siswaku. Guru selalu berharap polisi salah tangkap terhadap siswanya karena dia percaya siswa terebut adalah siswa yang baik.

Sisi lain guru memang unik, dia lebih sering memikirkan siswanya dari pada masyarakat di lingkunganya. Guru akan menjadi contoh utama buat siswanya karena sejelek-jeleknya siswa adalah cerminan gurunya, dan sebaik-baiknya siswa adalah cerminan orang tuanya. Guru merupakan profesi yang sangat berat dalam kehidupan di dunia. Guru sebagai Mind of think menciptakan generasi berikutnya. Salah ilmu sedikit akan merusak tatanan kehidupan manusia, karena siswa pasti mengajarkan sesuai yang diajarkan oleh sang Guru.

Guru sebagai Pamong mempunyai tanggung jawab lebih besar daripada orang tua. Guru menjadi sumber percontohan di dalam sekolah dan sebagai orang tua di sekolah serta di luar sekolah. Guru menjadi model percontohan siswa akan apa yang terjadi di dunia, 50 persen perilaku siswa adalah mencontoh perilaku gurunya. Guru menjadi sumber inspirasi siswa, ketika guru berpenampilan preman, siswa akan menirunya. Ketika guru berpakaian baik maka siswa akan melakukanya.

Guru masih merenung, setiap harinya dia habiskan di depan cermin. Guru memandang sosok di depan cermin sambil meneriaki,’siapa kamu sampai mengajarkan yang jelek kepada siswaku’. Guru terperangga melihat sosok yang di dalam cermin adalah dirinya. Meskipun dirinya adalah Guru namun guru juga manusia yang tidak luput dari dosa.

Senen malam selasa kliwon tepat di hari ulang tahun guru. Orang rumah memanggil para kyai untuk mendoakan guru. Banyak orang heran kenapa guru bisa stress karena siswanya. Satu siswa gagal berarti gagal sudah perjuangan guru. Guru berharap ketika siswa ditanya siapa gurunya, dia tidak menyebutkan namanya. Nama yang di bangun selama bertahun-tahun habis oleh seorang siswa yang menjadi anak muridnya.

Menjadi guru bukan hal yang mudah, bukan hanya mengajarkan kebaikan kepada siswa, namun mendidik siswa secara mental dan spiritual. Apa yang dilakukan oleh guru adalah model buat siswanya. Perilaku baik akan menghasilkan siswa yang baik dan perilaku yang jelek akan menghasilkan siswa yang jelak. Terima kasih para guru bangsa kami, kalian sudah mengajarkan bagaimana menata hidub. Bagaimana menjadi Warga Negara yang Punya Integeritas yang tinggi. Guruku, jasamu tidak terbalalaskan, sampai matipun jasamu tidak terbalaskan.

Salam Indonesia, Salam MBMI, Teruslah berjuang kawan.

0 komentar: