Pelacur Akademik

TV sebagai media elektronik yang menghasilkan siaran multimedia dianggap sebagai hiburan utama. Banyak hal yang kita tahu setelah melihat siaran TV, dari kabar baik tentang perekonomian, sosial, ataupun tentang hukum yang ada di Indonesia. Banyak siaran yang di nantikan oleh masyarakat karena kualitas acara tersebut. Namun banyak juga siaran yang di nantikan karena artis yang ada di dalamnya ataupun actor kesayangan yang ada di acara tersebut.
Media sebagai alat control masyarakat harusnya memberikan konten yang bermanfaat bagi masyarakat. Media harus adil dan tidak berfihak kepada  pemerintah, golongan ataupun perorangan. Media harus bersifat Independen sebagai menyelaras kebijakan dan kedaulatan rakyat yang ada. Media sebagai alat control haruslah bersifat netral, yang salah dikatakan salah dan yang baik dikatakan baik. Media sebagai alat penyampai informasi harus bisa bersifat proporsional dan professional.
Akhir-akhir ini sering terdengar berita tentang pelacuran yang terjadi di kalangan artis. Pelacuran memang dianggap sangat berbahaya, namun apakah pantas jika yang disajikan adalah idola mereka. Apakah mereka tidak sadar bahwa yang mereka tontonkan setiap hari akan membawa prilaku yang jelek bagi anak. Berita dengan konten yang melecehkan atau mengurangi harkat martabat manusia harus di sajikan dengan cara yang bagus.
Pelacuran dianggap sebagai hal yang sangat merusak moral bangsa karena berhadapan dengan moral para pelakunya. Pemerintah hanya bisa menyalahkan apa yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka sendiri. Mereka tidak ingat bahwa cita cita bangsa Indonesia adalah merdeka, besatu, berdaulat adil dan makmur. Jika kemakmuran telah terjadi tidak mungkin ada pelacuran ataupun tingkah laku yang merendahkan manusia
Pemerintah tidak sadar bahwa pelacur itu sudah menyebar luas di negeri Indonesia ini. Pelacuran saat ini tidak hanya terjadi di kalangan dewasa namun sampai anak anak bangsa menjadi pelacur. Guru sebagai  benteng terakhir dalam mendidik bangsa harus melakukan upaya agar murid dan peserta didiknya menjadi orang yang bisa merubah bangsa menjadi lebih baik. Guru juga harus sadar bahwa Melacur tidak hanya terjadi di luar sekolah, karena melacurkan akademik merupakan salah satu cikal bakal pelacuran di negeri ini . Melakukan segala cara demi mendapatkan nilai ataupun hasil yang maksimal.
Mencontek adalah salah satu contoh pelacuran akademik, para pelaku nyontek merelakan harga dirinya sebagai siswa terlecehkan. Kertas contekan ataupun bentuk contekan yang lain telah memperkosa dan memaksa harga diri para siswa. Kesucian mereka ternoda karena  kemunafiakan dalam mencontek.  Ilmu yang di berikan guru semacaam jadi tidak beguna karena hal yang mereka lakukan yaitu mencontek.
Pelacur akademik tidak halnya sebagai orang yang sangat merendahkan ilmu pengetahuan. Banyak orang yang belajar dengan sungguh-sungguh kalah dengan orang yang belajar sedikit namun mencontek dengan banyak. Pelacur akademik sangat meresahkan di dunia pendidikan. Pelacur akademik akan menghasilkan pelacur-pelacur di bidang lainya. Pelacur akademik akan mengganggap ilmu pengetahuan tidak ada harganya dan menganggap cara yang terbaik untuk mensiasatinya.
Tidak banyak para pelaku pelacuran tesebut malah menjadi guru yang kelak akan mendidik siswanya menjadi yang baik. Bagaimana bisa baik jika gurunya adalah mantan pelaku juga. Hebat sekali negeri ini preman di didik oleh preman. Kapan Indonesia maju jika mereka tidak sadar akan dirinya sendiri. Namun tidak ada kata terlambat di dunia ini, kita harus memperbaiki dari hati nurani kita. Sekolah harus menetapkan agar siswa yang mencontek harus di beri hukuman yang setimpal. Para guru harus menghargai siswa bernilai jelek namun mempunyai Integeritas terhadap keilmuan. Guru harus menilai siswa dari proses bukan dari hasil . Keberhasilan siswa adalah keberhasilan guru dan kegagalan siswa adalah kegagalan guru.


0 komentar: